DAY 7: Paling yang Murah-murah

Saya tuh yah, jarang banget makan diluar. Paling kalo makan keluar, hanya karena ditinggal mama, atau ditraktir. Itu juga gak bakal jauh-jauh, dan automatically  nyari yang murah-murah dan bisa menghemat jatah kehidupan selama ditinggal :')

Mangkanya saya juga sempet bingung kalau menulis tetang restaurant atau tempat makan favorite. Tapi saya akan tetap menulisnya, jadi ini nih tempat makan yang sering saya sambangi diwaktu-waktu tertentu :

1. Warteg Yuli


https://id.pinterest.com/pin/242068548695469607/

Sudah berapa lama sejak terakhir kalian makan di warteg? kalau saya sih gak pernah. cuma, suka beli dan dibawa pulang. Warteg adalah alternatif yang sering dicari untuk pengalihan lauk ala emak. Di warteg ada Orek, ada Perkedel, Gorengan, Sayur asem, Sayur sop, dan lain-lain. Rasanya gak terlalu mirip masakan emak, hanya saja gak jauh-jauh beda juga. Saya paling suka gorengan tempenya, tepungnya banyak dan krenyes banget. saya suka pula oreknya, soalnya orek warteg yuli hampir mirip dengan orek emak. Jarak warteg yuli juga gak jauh dari rumah saya, jadi saya gak terlalu malas untuk keluar rumah.


2. Gado-gado Belakang Musholla gang 8

Kalau makannya setiap hari juga lama-lama bosan, maka saya akan beralih ke penjual lain. Misalnya Tukang Gado-gado ini. Letaknya di belakang Musholla dan gak jauh juga dari rumah saya, paling jalan semenit nyampe. Selain menjual Gado-gado sebenarnya dia juga menjual makanan kaya warteg kecil-kecilan gitu. tapi saya gak pernah nyoba, saya lebih suka beli gado-gadonya saja. Murah bet, dengan sepuluh ribu, saya, mas-saya, dan abah saya makan rame-rame. gimana sih, gado-gado gituloh enak bingits pastinya. nah dibanding waktu dulu pas masih pkl, gado-gado di deket rumah saya ini lebih enak dibanding gado-gadoan yang dibungkus sterofoam. Beda deh, disini lebih fresh dan dadakan gitu.

3. Baso Islamik


https://pin.it/xs3p7jmnn3xfod

Saya tuh, kan rumahnya deket banget sama Jakarta Islamic Centre. ituloh, masjid terbesar se Jak-Ut. Islamic tuh persis didepan gangan rumah saya. disana setiap sore buka toko-toko emperan yang menjual berbagai macam barang, tapi cenderung menjual DVD dan Baju. Dan... apabila ada Penjual Baju, gak ketinggalan pula jajakan makanan. di Islamik ada spot untuk makan gitu, di gerbang pertamanya. disitu ada tukang baso yang laris.

Penjualnya sama besarnya dengan baso yang bulat. Penjual aslinya sih sudah 'almarhum', cuma sekarang usahanya diturunin ke anaknya tetapi tak mengurangi citarasa. Baso di Islamik itu enak, gak sefake baso-baso mencurigakan di emperan jalan lainnya. seger banget kuahnya apalagi kalau pakai sambal yang banyak. dulu, kalau bulan puasa saya dan ibu saya sering buka puasa disana. Dan lagi disebelahnya ada penjual es tebu yang sama aslinya. alias tidak mencurigakan. jadi clop gitu, makan baso minumnya es tebu.

4. Mie Kichiro

Lagi-lagi tempat makan favorite saya gak bakal jauh-jauh. Mie kichiro ini juga berada di depan Gangan saya. Kenapa saya suka mie kichiro, soalnya dia Murah banget. mana ada makanan yang di Jual seharga lima ribu perak dan itu enak. ada sih, mungkin di Warung mie, tapi bahkan mungkin minimal harga mie rebus pasti tujuh ribuan.

Sedangkan ini, Mi Kichiro itu harganya Lima ribu! catat, Mie ayam.

Iya sih, porsinya kecil banget. cuma siapa yang menolak makanan murah? Mie ayam lagi.

5. Mujigae

Tau pasti Promo makan gratis Mujigae akhir-akhir ini?
yups, saya menyukai Mujigae, karena dia banyak promo. dan tak hentinya berbaik hati memberi kesempatan pada kulinary gratisan seperti saya. aplaus buat Mujigae *



Dan saya akui memang enak makanan disana. selain berbagai macam paket Dosirak yang pernah saya coba, saya juga pernah sekali mecicipi Dessert yang berupa es dengan Yoggurt pink dan sepotong bolu. Namanya Yoghurt Bingsoo. rasanya asem-asem enak dan dingin, dengan sepotong bolu dan corn crispy make it perfect lah pokoknya.

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆