Detecting Crooked and Fallacious Thinking Part 1: Critical Reading


Crooked and Fallacious Thinking Adalah ketika suatu informasi tidak to the point atau tidak terus terang dan membuat salah paham bahkan mengelabui kita. Ketika seorang penulis tidak memiliki banyak fakta (Lack of fact) dalam tulisannya, maka ia akan menggunakan Crooked and Fallacious Thinking untuk meguatkan argumentasinya, atau untuk menyakinkan dan mempengaruhi pembaca.

Maka, untuk meningkatkan skill membaca dalam menyaring informasi yang penting, jelas, dan logis, kita harus dapat mengenali Crooked and Fallacious Thinking yang terdapat dalam suatu tulisan. Berikut jenis-jenisnya:




1. Hasty or Over-Generalizations
“ If an Author doesn’t show that he has examined a large number of individual cases to support his generalization. “

Saat seorang Penulis tidak menunjukkan bahwa ia telah memeriksa sejumlah besar kasus individu untuk mendukung peng-generalisasiannya. Atau, singkatnya ketika seorang penulis telalu tergesah-gesah dan terburu-buru dalam menyimpulkan sesuatu. Sehingga tanpa meneliti banyak kasus, penulis langsung menyamaratakan atau menganggap segalanya sama. Intinya, terlalu mengeneralisasikan. 

Example: “My father smoked four packs of cigarettes a day since age fourteen and lived until age sixty-nine.  Therefore, smoking really can’t be that bad for you.”

Explanation: It is extremely unreasonable (and dangerous) to draw a universal conclusion about the health risks of smoking by the case study of one man.

Penulis bekata bahwa ayahnya merokok 4 bungkus sejak umur 14 tahun dan tetap sehat sampai umur 69 tahun, lalu si penulis menyimpulkan bahwa berarti merokok itu tidak berbahaya untuk temannya. Disinilah letak kesalahan si penulis, Ia terlalu over generalization atau terlalu menyamaratakan ayahnya dengan seluruh manusia dimuka bumi tanpa melihat kasus yang dialami orang lain, atau mencari kasus yang lain.




2. Attack on the Person
“ Fallacy that dismisses an argument by attacking the person that made the argument, rather than attacking the claims themselves.”

Yaitu ketika penulis menolak argumen dengan menyerang orang yang membuat argumen, bukannya menyerang klaim diri sendiri. Misalnnya untuk membantah argumen seseorang, penulis akan mengungkit-ungkit masa lalunya, umurnya, dan segala macam latar belakang negatif yang dijadikan penulis untuk membantah perkataannya atau pemahamannya.

Example: " Tony wants us to believe that the origin of life was an “accident”.  Tony is a godless SOB who has spent more time in jail than in church, so the only information we should consider from him is the best way to make license plates.”

Explanation of speaker argumentation: Tony may be a godless SOB.  Perhaps he did spend more time in the joint than in church, but all this is irrelevant to his argument or truth of his claim as to the origin of life.

Terjemahan: Tony mungkin manusia yang tak bertuhan. Mungkin dia memang menghabiskan lebih banyak waktu dalam persekutuan mafia/penjahat daripada di gereja, tetapi semua ini tidak relevan dengan argumennya atau kebenaran klaimnya tentang asal usul kehidupan.

Keterangan: Jadi disini si author berusaha untuk menjelekan Toni, untuk melawan pernyataan dari Toni. Sehingga orang-orang tidak akan percaya pada pernyataan Toni tentang kehidupan. Dia membawa-bawa latar belakang tony yang bekas narapidana, supaya bisa mempengaruhi pembaca untuk tidak mempercayai perkataan/pendapat Toni tentang kehidupan.

Padahal siapa saja bisa berbicara/ mengeluarkan pendapat tentang kehidupan, dan Toni mungkin mantan narapidana. Tetapi bukan berarti dia tetap menjadi penjahat dan tidak pantas untuk berbicara tentang keimanan. Kan dia "mantan". Dan mungkin Toni pun sudah bertaubat. lalu apa salahnya seorang 'mantan' narapidana mengeluarkan pendapat? Apakah karena dia mantan narapidana dia akan selalu dicap sebagai orang yang sesat? tidak bukan?




3. Appeal to the Emotions

“ Speaker or writer tries to persuade by playing on the audience’s emotions instead of by supplying them with factual information. “

Yaitu ketika pembicara atau penulis mencoba untuk membujuk dengan memainkan emosi penonton alih-alih dengan memberikan mereka informasi faktual. Misalnya menggunakan pilihan kata-kata yang penuh konotasi, sehingga pembaca tersentuh perasaannya.

Example: “No way, he’s a good person. Just look at him, he often contributing to poor people.”

Explanation: In this case, the writer attempts to arouse pity by evoking the image of a man who always contributing to poor people.

Dalam hal ini, penulis berusaha untuk membangkitkan iba dengan membangkitkan citra pria yang selalu berkontribusi pada orang miskin.




4. Circual Argument

“ Saying something meaningful and logical when he is in fact not proving anything.”

Ketika penulis mengatakan sesuatu yang bermakna dan logis ketika dia sebenarnya tidak membuktikan apa-apa. Lebih jelasnya lagi, Circual argument adalah situasi ketika penulis berbicara berputar-putar tanpa langsung keintinya dan bahkan sebenarnya sama sekali tidak mendukung argumentasinya. Seperti berbicara dari A ke B ke C ke D dan seterusnya tanpa mendekati inti apapun. 

Contoh: "Sampo ini bagus, karena ibuku yang mengatakannya. Dan ibuku tidak akan pernah berbohong, karena waktu aku kecil ibuku selalu menepati janjinya."

contoh diatas tidak membuktikan apapun kalo sampo itu bagus, yang ada penulis malah membicarakan masakecilnya dibanding mengeluarkan fakta-fakta yang mendukung sampo itu bagus. Jadi dia hanya bicara berputar-putar. Tanpa benar-benar mendukung pernyataannya.




5. False Analogy

“ When a comparison is made between two ideas or objects that seemingly have similar characteristics, but the comparison does not hold up. “

Ketika perbandingan dibuat antara dua ide atau objek yang tampaknya memiliki karakteristik yang sama, tetapi perbandingan tidak bertahan. Jadi dalam menguatkan argumentasinya, penulis akan membandingkan suatu hal yang sebenarnya jauh berbeda dan tidak bisa disamakan.

Example: "That's why, under my plan, individuals will be required to carry basic health insurance -- just as most states require you to carry auto insurance. Likewise, businesses will be required to either offer their workers health care, or chip in to help cover the cost of their workers." 

Explanation: in this case President Obama on Universal Health Coverage made a bad comparison cause some feel that health insurance and car insurance are different on many fundamental aspects. So, this is a bad comparison.

Dalam hal ini Presiden Obama pada Universal Health Coverage membuat perbandingan yang buruk, karena beberapa orang merasa bahwa asuransi kesehatan dan asuransi mobil berbeda pada banyak aspek mendasar. Jadi, ini perbandingan yang buruk.





6. Equivocation


“ Compare the meaning word in different statement. ”

Ketika penulis membandingkan atau menyamakan satu kata, padahal sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Disinilah kekeliruan dalam menyerap informasi terjadi. Jika kita tidak memperhatikan atau membaca terlalu cepat, maka ketika dihadapkan dengan equivocation akan mudah sekali menyebabkan salah presepsi bagi para pembaca

Example: “I have the right to watch "The Real World."  Therefore it's right for me to watch the show.  So, I think I'll watch this "Real World" marathon tonight instead of studying for my exam.”

Explanation: In this case we can’t think “right” have same meaning in all way. Cause “right” in first place have different meaning, it means ‘Moral/Legal claim’ not statisfactory condition.

Dalam hal ini kita tidak dapat berpikir "Right" memiliki arti yang sama dalam semua hal. Karena "Right" pada awalnya memiliki arti yang berbeda, itu berarti Klaim moral / Hukum ’bukan kondisi yang diperbolehkan. 

Jadi intinya disini penulis membandingkan dan menyamakan kata 'Right' padahal kata ini memiliki dua arti, yaitu Hak dan Kondisi yg di perbolehkan. Namun penulis memaparkan seolah-olah mereka memiliki arti yang sama.

That's all Folks!
Oh ya! kritik dan saran terbuka lebar, kalau kamu masih kebingungan kamu bisa bertanya di kolom komentar.

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆