Interpreting Connotation of word, Tone, and Mood: Critical Reading

First, Denotations and Connotations

Bahasa adalah sesuatu yang paling sering digunakan dan paling banyak variasi penggunaannya. Setiap kata memiliki denotasi, tetapi mereka tidak terlalu memerlukan konotasi. Akan tetapi kata-kata bisa jadi penuh dengan sentuhan seni dan rasa. ketika kata-kata bisa berdenotasi mereka juga bisa berkonotasi. Apa itu denotasi dan konotasi?

Sebuah kata yang berdenotasi adalah ketika Ia memiliki makna yang objektif atau memiliki makna yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau perasaan pibadi. Sedangkan kata yang berkonotasi adalah ketika kata-kata memiliki makna kiasan atau tidak sebenarnya, mengandung cita rasa seperti postif, negatif, maupun netral.

Misalnya kata 'Home' dalam Denotasi, kata ini bermakna tempat tinggal untuk pria dan keluarganya. Akan tetapi berdasarkan Konotasi ia memiliki kesan perasaaan nyaman, kebahagiaan, kasih sayang akan keluarga, bukan sekedar tempat tinggal.


Konotasi, memiliki tiga katagori yaitu; Positif, Negatif, dan Neutral.

Examples:
a. She is happy
b. She laughs a lot.
c. She is silly

Ketiga opsi diatas memiliki kesamaan tersendiri, opsi (a) memiliki konotasi yang positif karena ia bukan hanya tertawa melainkan juga terlihat bahagia. opsi (b) memiliki konotasi yang netral karena ia tidak memberi cita rasa apapun, dan hanya sekedar informasi utuh. Perempuan itu hanya tertawa tanpa ada makna tambahan yg lain. Opsi (c) memiliki konotasi negatif, karena bukan hanya banyak tertawa tetapi makna kata-kata disini lebih ke perempuan itu terlihat bodoh karena banyak tertawa.




Secondly, Tone and Mood

Tone  adalah bagaimana penulis memberi maksud dan rasa dari posisi penulis itu sendiri terhadap wacana. mengetahui tone si penulis dapat memberi tahu kita tentang tujuan si penulis. Misalnya, bila tone-nya 'Angry or Critical' kemarahan atau kritikan, maka mungkin penulis bertujuan untuk mempengaruhi kita agar tidak mendukung sesuatu atau seseorang. Begitu pula sebaliknya. Tone bisa berupa Subjective tone, objective tone, light-hearted, angry tone, optimistic or pessimistic tone, humorous tone, or ironic tone.


Mood adalah bagaimana pembaca menangkap kesan apa/ merupakan kesan apa yang ditangkap pembaca. Singkatnya 'reader feelings'. Serupa dengan Tone, namun perbedaannya kalau tone dilihat dari sisi Penulisnya, sedangkan Mood dari sisi Pembacanya. Mood bisa berupa happy, admiring, enthusiastic, dissapproving.


Ketika kalian membaca, kalian harus selalu memperhatikan seperti apa penulis menggunakan pilihan kata-kata konotatif. Baik dalam membawa tone maupun mood, karena keduanya memberikan informasi yang penting. Tone memberikan petunjuk akan tujuan penulis, sedangkan Mood memberitahukan tentang keadaan pada keseluruhan topik.


Example:

Gently smiling, the mother  tenderly tucked the covers up aound the child's neck, and carefully, quietly, left the room making sure to leave a comforting ray of light shining through the opened door should the child wake.

Tone: Light-hearted mood
Mood: Lovable mood

Light-hearted atau bahagia. mengindikasikan bahwa penulis sedang  menaruh perasaan yang bahagia atau kebahagiaan dalam wacana diatas. Sedangkan lovable mood, bisa terlihat dari pilihan katanya yang membuat pembaca merasakan kasih sayang atau cinta yang terkadung dalam wacana tersebut.


That's all Folks!
Oh ya! kritik dan saran terbuka lebar, kalau kamu masih kebingungan kamu bisa bertanya di kolom Komentar.

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆