Senyaman apakah transportasi kita?


Dewasa ini kebutuhan kita dalam berpergian semakin meningkat, dari berpergian untuk keperluan bisinis, sekolah, maupun sekedar berwisata dan menghibur diri demi mendapatkan spot foto untuk diunggah dalam dunia maya. Tapi, terfikir tidak sih? sejauh mana keunggulan transportasi kita?




Jadi hari ini, aku sedikit berdiskusi dengan temanku, memberinya pertanyaan seputar transportasi. Kami  mencolong waktu ketika matakuliah komputer sedang berjalan, kebetulan ia seorang penggiat Commuter line dan tinggal di bekasi tetapi kuliah ditempat yang sama denganku di bilangan Jakarta Selatan. Sejenak terlintas dibenakku dan langsung menanyakannya, kira-kira apa transportasi Indonesia sudah cukup membuat Indonesia maju dan berkembang? Menurutnya, apabila ditinjau dari segi keefektifannya, mungkin transportasi masa kini masih memiliki beberapa kekurangan belum benar-benar bisa memajukan. kekurangan itu misalnya, keterlambatan kereta yang sering tertahan di Jatinegara karena adanya renovasi stasiun maupun pergantian jalur masuk kereta dan kendala lainnya. Namun disisi lain, menurutnya dibanding tahun-tahun sebelumnya transportasi masa kini sudah cukup baik dan mempermudah kita dalam berpergian yang mana ikut mendorong kemajuan Indonesia perlahan-lahan.

Namun jawaban itu tidaklah cukup untuk kita dalam meninjau apakah kinerja transportasi Indonesia selama 5 tahun terakhir sudah memberi dampak pada kemajuan bangsa dan negara. Mungkin, disini aku akan berusaha meninjaunya, berdasarkan pandangan dan pengalamanku sebagai seorang Mahasiswi yang amat bergantung pada transportasi setiap harinya.




Transportasi skala JABODETABEK

Menurutku transportasi skala Jabodetabek itu sudah patut disyukuri perkembangannya, karena baik transportasi jenis KRL, Transjakarta, hingga JakLingko yang mengantarkan kita hingga ke pelosok gang kota metropolitan ini, memiliki kualitas keamanan, kenyamanan, dan keselamatan yang cukup baik. Biaya transportasi yang meringankan setiap warga kota, hingga kartu gratis untuk lansia dan disabilitas, menjadi nilai plus keunggulan transportasi skala Jabodetabek. Kebersihan terjaga baik di KRL, TransJakarta, bahkan di Angkot JakLingko sekalipun disediakan tempat sampah kecil, yang sekaligus dapat membantu warga kota terbiasa menjaga kebersihan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Larangan merokok di tiga jenis transportasi tersebutpun berjalan dengan baik dan membuat kita semakin nyaman untuk menggunakan transportasi umum.



Namun, memang saya akui masih ada beberapa kendala pada Transportasi skala Jabodetabek misalnya; KRL yang tertahan hingga beberapa lama karena pergantian jalur masuk, atau renovasi stasiun, serta jam kedatangan yang belum benar-benar fleksibel, entah karena masih kekurangan kereta atau karena hambatan tadi. Transjakarta pun tak luput, macet masih menjadi problematika yang dibuat oleh para pelanggar lalulintas yang menggunakan jalur busway, keterlambatan sering terjadi dijam-jam sibuk hingga kepadatan pengguna pun sangat mengkhawatirkan di beberapa halte besar seperti Harmoni dan Cawang uki. Sehingga tingkat kenyamanan dan keamanan pun menurun karena kami berdesak-desakan dan memicu banyaknya pencopet walau petugas senantiasa mengingatkan.  Benar-benar masih belum sempurna pengaturan jadwal keberangkatan bus-nya.

Transportasi skala Provinsi



Untuk skala provinsi saya jarang berpergian, namun beberapa pengalaman dan cerita paman dan bibi yang senantiasa pergi ke kampung, memberikan gambaran bagaimana keunggulan transportasi hari ini. Menurut mereka dengan adanya akses tiket secara online, turut mempermudah mereka untuk mendapatkan tiket. Dan lagi bedasarkan pengalaman saya ketika berlayar ke Kalimantan, saya sudah cukup puas dengan KM Lawit (kapal menuju pontianak) karena harganya yang murah, kita mendapat kasur, terdapat kamar mandi dan diberi makan serta tersedia air yang selalu mendidih gratis. Itu sudah merupakan hal yang cukup untuk mengatakan keunggulan dalam transportasi laut pun baik, nyaman, aman, dan tentunya selamat karena dilengkapi pelampung dan sekoci untuk berjaga-jaga.

Hanya saja, ternyata untuk berpergian lewat jalur udara masih dirasa kurang baik, karena masih ada perselisihan antara pengurangan bagasi dan kenaikan harga tiket pesawat. Sedangkan, pun bila terpaksa menggunakan jalur laut, jadwal kapalnya pun lama dan tak menentu. Sangat buruk untuk orang yang pergi mendadak seperti ada saudara yang meninggal atau keadaan darurat apapun. Akses yang seperti itu akan menghambat, apalagi yang memiliki kepentingan bisnis mendadak.


Kesimpulannya, untuk skala Jabodetabek kondisi transportasi kini mendekati nilai sempurna dari segi kemanan, kenyamanan, dan keselamatan. Sudah cukup unggul dan membantu dalam perkembangan dan kemajuan Indonesia karena setiap warga terbantu karena transportasi yang kini lebih baik, mengantarkan para penggerak Indonesia menjalankan misi mereka setiap harinya. Namun akan lebih baik jika kesempurnaan itu dicapai, karena akan memudahkan kita dan membuat Indonesia lebih cepat untuk maju. Cepatnya transportasi membuat laju perkembanganpun semakin cepat.


http://dephub.go.id

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆