Mereka Masih Punya Mimpi.
Dihari tuanya, Ibuku memiliki banyak sekali cita-cita dan impian yang ingin Ia wujudkan. Mulai dari semangat mengumpulkan uang untuk menunaikan Ibadah Haji, sampai semangat dalam mengiringi tumbuh kembang cucuk-cucuknya. Beliaupun tak pernah kehabisan tenaga hingga hari ini, beliau tetap semangat mengangkut urugan tanah dan merenovasi kontrakan dengan tangannya sendiri, memanjat keatas genteng untuk memanen buah anggurnya, hingga kegiatan kosidah, dan semangat belanja di tanah abang yang tentunya kita tahu bahwa seringkali desak-desakan dan maha luasnya tanah abang itu. Tapi beliau tetap semangat dan kegirangan. Dan aku yakin, diluar sana banyak sekali lansia yang sama bersemangatnya, dan memiliki impian yang sama besarnya.
Ibuku kedua dari sebelah kanan, berkerudung kuning, tanpa kacamata. |
Namun sering kita temui dalam usia tua, kebanyakan dari mereka tertahan dan tidak mampu melakukan apapun, kesehatan mereka mulai menurun, penyakit mulai datang silih berganti, hingga terkadang, membuat kita semua rasanya takut dan tidak ingin menua seperti mereka. Akan tetapi, semua pasti bisa dihadapi. Salah satunya dengan cara memperhatikan kesehatan para lansia, agar mereka tetap semangat dalam meraih mimpi yang tertunda.
Dalam rangka menjelang Hari Kesehatan Nasional, Nestle Health Science (NHS) pada 11 November 2019 melalui Media Workshop Nestle BOOST Optimum Ajak Lansia Indonesia Hidupkan Mimpi yang Tertunda, mempaparkan bahwa Badan Pusat Statistik memprediksikan pada tahun 2035, jumlah penduduk berusia lanjut (60 tahun ke atas) di Indonesia akan mencapai 48 jiwa atau 15% dari total penduduk. Dalam jumlah yang tinggi ini diharapkan para lansia ini masih tetap sehat, produktif, aktif, serta masih mampu untuk mencapai setiap mimpi-mimpinya yang tertunda. Namun menurut Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer di Indonesia, masih banyak lansia yang mengalami malnutrisi yang mengakibatkan penurunan berat badan, kelelahan, dan tidak berenergi, kehilangan massa dan kekuatan otot, daya ingat yang melemah, kerentaan, mudah sakit dan perlu waktu lama untuk sembuh.
Malnutrisi itu sendiri adalah ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kebutuhan energi tubuh untuk mendukung pertumbuhan, pemeliharaan dan kerja fungsi spesifik tubuh yang sehat. Yang jika dialami oleh lansia menimbulkan gejala berupa:
- Hilangnya massa otot (sarkopenia)
- Berkurangnya lemak di bawah kulit
- Penurunan berat badan ( 5% berat awal tubuh)
- Tulang yang terlihat menonjol
- Bibir pecah-pecah & cekung di bawah mata
- Rambut kusam dan mudah rontok
- Memar dikulit, kulit kering dan bersisik, dan ada penumpukan cairan di bawah kulit
Malnutrisi pada lansia dapat meningkatkan resiko terjadi infeksi, penurunan kekebalan tubuh. menurunkan kemampuan tubuh untuk penyembuhan luka, sarkopenia dan frailty syndrome. Oleh karena itulah lansia membutuhkan asupan gizi makro (karbonhidrat, lemak dan protein), gizi mikro (vitamin dan mineral) yang seimbang, asupan protein yang memadai, prebiotik dan atau probiotik untuk memulihkan keseimbangan baik dalam usus, juga asupan serat.
Keseimbangan pemenuhan gizi seperti diatas dapat didapati dalam susu khusus lansia misalnya BOOST Optimum dari Nestle, yang mengandung 50% protein whey dan bermanfaat uuntuk memenuhi kecukupan gizi sehingga para lansia bisa lebih bersemangat dalam menjalani kesehariannya. Jika kesehatan orang tua kita yang sudah lansia tetap terjaga, mereka akan mampu untuk kembali bercita-cita atau mewujudkan cita-cita mereka yang telah lama mereka pendam atau tunda ketika mereka masih muda. Seperti halnya Don Hasman yang juga sebagai narasumber dalam Media Worksop Nestle BOOST Optimum merupakan fotografer legendaris Indonesia yang di usianya yang ke 70 tahun ini, tetap optimis dalam meraih mimpinya. Beliau sudah berkeliling kebegitu banyak belahan dunia, dan bahkan tetap memimpikan untuk berpetualang ke Amerika Selatan!
Well, baik Ibuku atau setiap lansia di luar sana, berhak mendapatkan kesehatan yang baik. Dengan kita sebagai keluarga, haruslah memperhatikan kesehatan mereka agar mereka tetap bisa meraih mimpi-mimpinya. Mereka masih punya mimpi.