TINGGALKAN SAJA BAGIAN TERSULITNYA
Siapa di antara kalian yang menganggap orang yang banyak
membaca itu pintar? Well, pikiran kalian kuno. Jangan terjebak dari hal yang
ketat seketat jeans, dan menyesakan sesesak dua kancing atas kemeja, hari ini
bumi sudah panas karena global warming dan dunia sudah jugkir belok, jangan
buat semua semakin terasa gerah dan tidak nyaman. Kan ku beri tahu kau satu
hal, ada bagian yang paling kubenci dari membaca, yaitu ketika aku ditanya.
I already know it,
bahwa literasi hari ini bukan hanya sekedar membaca tapi juga menciptakan dan
menyampaikan kembali. kau boleh berargumentasi, simpan saja dalam benakmu, tak
perlu sampaikan disini tentang bagaimana literasi seharusnya. Itu akan memakan
banyak paragraf yang hey, bisa kau browsing!
Aku paling benci ditanya terperinci tentang apa yang baru
saja kubaca, atau seseorang yang kecewa ketika aku tidak memberikan jawaban
yang sangat ciamik, paling brilian, dan akademik tentang buku yang sudah aku
baca. Dan yang paling ku benci ketakutan mereka untuk membaca karena akan
ditanya seperti itu. Karena banyak orang menjadi malas membaca karena citra
seperti ini. Kau tak perlu pintar atau menjadi pintar untuk mengakui kau suka
membaca.
Membaca bisa menjadi hobi, hobi adalah sesuatu yang kau
lakukan karena kau senang melakukannya. Hobi bisa saja menjadi pekerjaan, tapi
kalau kau melakukan sesuatu karena terpaksa dan paling parah merasa tidak
nyaman melakukannya. Itu bukan hobi bung, itu pekerjaan, dan itu bukan
melakukan hobi sambil bekerja karena tak ada lagi kesenangan di dalamnya. So F’
off the book review, resensi buku adalah nilai tambah untuk orang-orang yang
rajin, mereka adalah orang-orang yang istimewa dan berdedikasi tinggi. Untuk
orang pemalas seperti saya, yang hanya ingin menikmati rasanya membaca, Just F’
off the book review.
Tak ada yang peduli seberapa banyak buku yang kau baca,
seberapa dalam kau mempelajarinya, dan secanggih apa kau menyerap pesan
moralnya. Setidaknya aku tak peduli
padamu, dan pada diriku sorry to not
sorry. Jadi tinggalkan saja bagian tersulitnya, aku tidak akan bertanya
seberapa dalam kau mengingat isi buku yang kau baca. Karena membaca tidak sama
dengan mempelajari. Kalau kau hanya senang membaca, baca saja. Kalau tidak, yah
baca walau hanya satu kata. Yang penting kau bisa bilang kesetiap orang bahwa
kau juga suka membaca dan fulfill your
duty on your religion which always says ‘iqra’ , hikmah itu datangnya kapan
saja dan hanya kepada orang-orang yang terpilih. Mungkin kau, aku belum terilhami ketika membaca buku. Usahakan untuk tidak merasa membaca adalah suatu beban.
Dan kau hebat sudah membaca kalimat ku yang mengatakan kau hebat.
Komentar
Posting Komentar