My Very First Postcard

G for Greetings

Greetings Folks!

Bagaimana rasanya menurutmu ketika mendapatkan surat/pos dari seseorang? Senang? Biasa saja? Tak terbayangkan? Kalau saya sih senangnya bukan main sampai ke ubun-ubun. Yah, ini pun pertamakalinya saya mendapatkan surat dari seseorang, jadi maklum rasanya seperti menemukan harta karun yang terkubur di pulau terpencil. Dan tak menyangka, harta karun itu datangnya dari Rusia! Negara yang dicapai dengan hampir melintasi separuh lingkaran bumi!

taken by me

Apa kau mampu membayangkan apa yang terjadi pada otak saya kala mendapatkan surat itu? Bagaimana berbagai macam imaji saling tumpah tindih membentuk konklusi-konklusi yang memperparah keadaan dengan memompa segala antusiasme untuk membuncah semakin tinggi, tinggi, dan tinggi. 

Mungkin itu rasanya mengkonsumsi candu hahahaha.....


Dear Dearest Dearly Diary

Jadi begini ceritanya, saya sudah lama tertarik dengan dunia surat menyurat sejak kecil (bukan perihal administratif tentunya hahaha). Kaya, wah keren yah membayangkan bagaimana sebuah surat bisa travels dari pelosok yang jauh hingga tiba ketangan kita; bagaimana seseorang memusatkan perhatiannya pada selembar kertas, menggengam pena dan menulis dengan penuh perasaan yang ditujukan untuk seseorang. Bagaimana kita sebagai penerima mendapatkan hadiah yang lebih mahal harganya dari sebuah barang, yaitu sebuah kata-kata. Bahkan salah satu sahabat saya (Kasturi) pernah bilang bahwa Ia tidak perlu hadiah di hari ulang tahunnya, cukup kartu ucapan and she'll cherish it.  (mungkin itulah mengapa kita berteman, we have somethin' in common hahaha...)


taken by me


Dan mimpi untuk mendapatkan surat pun selalu melintas dibenak saya. Apalagi di jaman digital, membuat ucapan menjadi agak murahan- dan saya ingin menerima sesuatu yang otentik dan nyata. Jadi dari PDKT sama foreigner or stranger untuk dikirimin surat dari luar (yang mana serem banget pengennya ngirimin uang), dan akhirnya terpaksa puas sama aplikasi surat-suratan. Jadi seolah-olah kita sedang surat-suratan, tapi bentuknya tetap aplikasi/digital. Namun masih merasa tidak puas, saya tetap berusaha dan mencari-cari melalui google, website yang mempertemukan para penggemar dunia per-pos-an.

Dan begitulah bagaimana saya bertemu dengan Postcrossing.com


A thousand way

Website ini adalah website unprofit yang mempertemukan para penggemar kartu pos dan kolektor prangko untuk saling bertukar kartu pos atau prangko, atau bahkan hanya sekedar berkenalan mencari sahabat pena. Disini saya akan mengisi data saya berupa alamat, nama, dan bio yang ingin ditunjukan. Tapi tenang kok, alamat kita tetap tersembunyi dan hanya akan muncul untuk si pengirim.

Website ini mengacak setiap usernya. Jadi jika kita ingin mulai bertukar kartu pos, kita harus bergerak lebih dulu. Kita harus mengirim terlebih dahulu kartu pos pada seseorang. Nanti website itu akan memberi kita alamat user lain secara acak dengan sebuah kode (kita tidak bisa mengirim ke orang yang kita mau). Nanti si penerima akan mengkonfirmasi kode yang kita tulis di kartu pos, maka dari situ sebuah kartu pos akan otomatis menuju kerumah kita  (tentu saja bukan dari orang yang kita kirimi kartu pos, tapi dari user lain secara acak). Waktu itu saya mengirim kartu pos ke dua orang yang berada di USA dan China. Namun kartu pos yang saya dapat dari Rusia.

Kalaupun kita mau mengirim kartu pos pada orang yang kita mau, kita bisa chat terlebih dahulu. Tapi itupun kalau si empunya mau, biasanya ada tanda di profil dia apakah dia tertarik direct swaps atau tidak.
 



That's all folks!
Thanks for reading, see you around!

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆