Simple is bad


Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan orang. Aku bahkan tidak mampu menebak apa yang mereka rasakan. Jadi terkadang, aku berspekulasi sendiri. Bahayanya, spekulasiku cenderung negatif. 

Mungkin itu hanyalah karakter seseorang. Mungkin kebetulan saja kita berdiri dalam masa yang sama. Mungkin tidak semua orang. Mungkin aku hanya berlebihan. Tapi, apa salahnya punya impian yang sederhana? Apa salahnya jika aku senang semua impian itu tercapai satu - persatu? Di era sekarang ini, haruskah aku bermimpi dan berekspektasi tinggi? Haruskah aku ambisius? Haruskah semua impian hanya berupa material padat, viral, mahal, di luar jangkuan bahkan untuk kasta paling atas?

Salah? Jika aku hanya ingin kehidupan sederhana? Salah? Jika aku tidak mengikuti gaya hidup hedonis, trendi, futuristik? Salah karena aku tidak bertingkah seperti manusia modern yg gila untuk memimpikan hal yang bahkan tidak aku inginkan? Apakah salah jika aku berproses begitu lambat? Salahkah jika aku terlalu santai dan menolak bergabung dalam perlombaan lari memenangkan standar kesuksesan yang ditentukan orang asing?

Salah? Jika aku bilang, sebenarnya aku tidak tertarik. Sebenarnya aku sebel karena tidak memberi manfaat sesuai kebutuhanku. Aku sebel menghamburkan uang sia-sia, aku sebel bermalas-malasan, tapi aku lebih sebel terkadang satu dua kali aku mengikuti standar orang asing. 

Tidak, tidak ada yang menyalahkanku dan aku tidak salah. 

Kok banyak yang baca tulisan ini? Hmm... 🤔

Lihat-lihat boleh, follow apalagi! 😆